Belakangan ini banyak peristiwa mobil yang terbakar secara tiba-tiba. Kejadiannya pun bervariasi, ada yang ketika sedang dikendari atau berjalan, ada juga tiba-tiba mengeluarkan asap dan api saat mobil sedang di parkir.

Peristiwa terbakarnya mobil menjadi ancaman serius bagi keselamatan. Karena itu, pemilik mobil wajib mengetahui apa saja faktor pemicu kebakaran di mobil, karena ternyata banyak kejadian yang justru disebabkan kelalaian pemilik mobil.
Menurut Senior Manager Service Division PT Honda Prospect Motor (HPM) Muhammad Zuhdi, ada beberapa kasus mobil terbakar akibat kesesalahan atau kecerobohan dari pemilik mobil yang notabenya bersifat sepele.
Beberapa kasus yang sempat kami tangani ternyata disebabkan faktor eksternal, artinya bukan dari sistem mobil itu sendiri. Ada konsumen yang lalai sesudah melakukan perawatan mobil seperti membersihkan sektor mesin dan lupa menggangkat kain atau kanebo yang dipakai untuk membersihkan,” kata Zuhdi kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Kanebo atau kain yang tertinggal di bawah kap mesin memang cukup berbahaya. Saat suhu mesin sudah mulai panas dan kanebo atau kain sudah mengering maka bisa berisiko terbakar, seperti diketahui kain sendiri merupakan material yang rentan dengan api.
Hal sepele lainnya yang kurang mendapatkan perhatian adalah pemasangan aksesoris aftermarket, terutama yang berhubungan dengan sistem kelistrikan.

Menurut Zuhdi, tidak sedikit perangkat elektronik tambahan yang menyebabkan terjadinya hubungan arus pendek atau korseleting sehingga memicu terjadinya percikan api.
Melakukan tambahan modifikasi seperti aksesoris yang berhubungan dengan electrical harus diperhatikan lagi. Bisa jadi pemasangannya dilakukan sembarangan, seperti mengelupas kabel atau mengambil power tidak pada tempatnya. Sistem wairingdiagaram pada mobil itu sudah terintegrasi dengan sistem, jadi bila pasangnya sembarangan bisa berdampak juga,” kata Zuhdi.

Menurut Zuhdi, meskipun pada mobil sudah ada sekering yang berfungsi untuk memutus arus ketika terjadi hubungan arus pendek (short), namun hal tersebut tidak akan berfungsi bila aksesori aftermarket tadi dipasang secara tidak sesuai. Contoh dengan langsung mengambil tenaga langsung dari baterai atau aki.
Bila mengambil power dari baterai otomatis sekering tidak akan bekerja, karena tidak terlidungi. Sekering itu itu bekerja saat kelistrikan berhubungan dengan bodi, tidak langsung ke baterai, hal ini sangat riskan karena tidak ada proses cut saat terjadi short,” kata Zuhdi.

Dikutip dari TRIBUNNEWS.COM-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *